Mengapa Sekolah Tutup



Tidak sedikit orang yang mengatakan;
Pasar di buka, mall di buka, tempat wisata di buka, bioskop di buka, tapi mengapa sekolah belum di buka. Itulah sederet pertanyaan (ocehan) sebagian orang.

Sekolah tidak bisa disamakan dengan tempat-tempat di atas. Tempat-tempat tersebut tidak wajib didatangi dan tidak harus datang tiap hari, tidak demikian dengan sekolah. Bila sekolah dibuka dimasa pandemi, anak-anak harus wajib hadir, bila terdeteksi satu orang, maka akan berakibat kegelisahan, ketidaknyamanan dan hiruk pikuk lainnya yang akan teralami. Kemudian yang akan disalahkan adalah pihak sekolah terutama para guru karena dianggap tidak dapat menjaga puluhan anak yang ada di kelas, akhirnya tercemar nama baik sekolah lebih tragis lagi sekolah di tutup.

Seandainya sekolah sudah berusaha menjalankan protokol kesehatan, menyiapkan segala sesuatunya untuk pencegahan; thermo gun,memakai masker, tempat cuci tangan, jaga jarak dan SOP lainnya yang telah dirancang. Tapi anak-anak terutama anak sekolah dasar sangat berat untuk menjalankan semua protokol tersebut disaat kebutuhan fisik (motorik) nya harus terpenuhi.

Pembelajaran jarak jauh (PJJ) merupakan salah satu  metode untuk KBM. mungkin untuk sebagian orang tua KBM ini menjadi beban, dimulai dari menyiapkan dan mengkondisikan anak serta mendampingi di saat belaja dengan waktu yang telah ditentukan. Bahkan sampai muncul ocehan (ungkapan)," ibuku lebih galak dari guruku"!

Kendala (beban) bagi sebagian orang tua di saat mendampingi belajar di rumah, akan menjadikan suatu pengalaman berharga, dan mengetahui yang namanya hambatan dan tantangan di saat membersamai belajar anak di rumah. Setiap hambatan,kendala, kesulitan pasti ada solusinya. (Keyakinan)

Sekolah juga sudah menyesuaikan PJJ dengan kondisi rata-rata setiap sekolah, siswa dan kesiapan orang tua. Mungkin saat inilah untuk lebih dekat lagi dengan keluarga terutama buah hatinya.

Kami sebagai guru, sangat rindu dengan suasana belajar mengajar, menanti kedatangan anak-anak di depan sekolah, rindu dicium tangan anak-anak, rindu bermain bersama, rindu bernyanyi bersama, rindu tertawa bersama, kami rindu semuanya di sekolah. Tapi rindu ini hanya dapat disampaikan dengan upload foto anak-anak.

Kami selalu berdoa semoga pandemi ini segera berakhir, sehingga kami, anak-anak dan lainnya dapat bersua kembali.

"Pengertian, pemakluman dan keikhlasan" yang sekarang ini kita butuhkan dari semua pihak. Hampir semua negara terkena musibah ini. Dengan berbagai tanggapan tentang pandemi ini; ada yang menganggap konspirasi, bisnis dan lain sebagainya. Tapi yang pasti serangan virus ini ada dihadapan kita. Bepikir positif sangat diperlukan dan tidak terputus untuk selalu berdoa.

21 Juli 2020
Dede Muharam, S.Ag.S.Pd

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Tahun Hijriah